Mikrotik, untuk apa?
Pertanyaan yang tidak jarang didengar ketika akan membangun sebuah network pada suatu instansi, banyak diantara kita yang belum memahami fungsi dari Mikrotik Router. Sebelumnya penulis sudah membuat satu artikel singkat mengenai Mikrotik Router secara singkat, agar sedikit membuka wawasan Anda dalam dunia Mikrotik silahkan baca Sekilas Tentang Mikrotik
Sebelumnya, penulis mengucapkan terima kasih untuk Broh Siddiq Mustofa sang Master Mikrotik atas dedikasi dan illmunya. Pada artikel kali ini, akan membahas fungsi dan gambaran dari Mikrotik Router yang sering dilakukan penulis pada saat dilapangan.Mikrotik Sebagai Gateway koneksi Internet
Kebanyakan, fungsi inilah yang sering digunakan suatu instansi dalam pemanfaatan Mikrotik Router. Mikrotik difungsikan sebagai jalan keluarnya jaringan internal (LAN) menuju ke Internet (WAN). Jaringan LAN tersebut bisa dikatakan sebagai client yang menggunakan device/alat yang berbeda, misalnya laptop, pc, smartphone maupun tablet.
Selain hanya difungsikan sebagai gateway, mikrotik dapat mengatur lalu lintas data (filtering). Mikrotik dapat di setting untuk membuka dan menutup akses tertentu, misalkan client 1 tidak boleh mengakses web a, client 2 tidak boleh mengakses web b, atau semua client tidak bisa mengakses satu atau beberapa web. Selain melakukan blocking akses internet, mikrotik router juga dapat berfungsi sebagai pengatur penggunaan bandwidth client (akan dibahas pada artikel khusus mengenai firewall).
Mikrotik Sebagai Gateway Hotspot (Access Point)
Ini adalah fungsi lanjutan dari fungsi mikrotik sebagai gateway, pada mikrotik serie tertentu sudah terdapat interal radio Wireless, contohnya RB941-2nD-TC (Hap Lite) sudah menggunakan standar wireless 802.11b/g/n. Anda bisa menggunakan mikrotik tersebut sebagai access point bagi client Anda, fungsi wireless tersebut dapat diaktifkan dan dinonaktifkan. Selaindari fungsi Access Point, mikrotik dapat berfungsi sebagai Hotspot seperti di lokasi-lokasi umum, RT-RW Net, di sekolah, kantor dan lokasi manapun. User harus menggunakan otentikasi untuk dapat menggunakan fasilitas Internet pada wilayah Anda. Jenis otentikasi tersebut dapat dihubgunkan dengan Radius Server.
Fasilitas Hotspot ini dapat dikonfigurasi sesuai dengan kondisi intansi Anda, misalkan tampilan halaman login dapat di modifikasi sedemikian rupa sesuai selera Anda maupun instansi dimana Anda bekerja, kemudian Anda dapat mengkonfigurasi nama hotspot, user profil, berapa lama dia bisa mengakses internet, berapa lama dia akan otomatis logout ketika dia tidak aktif, web mana yang tidak harus menggunakan otentikasi.
Mikrotik Sebagai DHCP Server
Fungsi ini sudah lazim digunakan. Dimana user tidak diharuskan merubah/mengkonfigurasi ip address nya, terutama bagi orang awam yang tidak paham untuk merubah ip. User yang sudah terkoneksi ke jaringan Lan dapat otomatis mendapatkan IP yang diberikan oleh Mikrotik sesuai dengan aturan dan pool yang disediakan. Ada juga satu instansi, menggunakan DHCP server ini hanya untuk melakukan file sharing dan printer sharing tanpa adanya koneksi internet (hanya akses LAN). Server diharuskan menggunakan IP Static dan user-user lainnya boleh menggunakan DHCP.
fungsi-fungsi Mikrotik lainnya, akan dibahas pada artikel selanjutnya...
Fungsi Mikrotik Bagian 2
_rhiel_